(Bacaan Alkitab : 2 Timotius 1 : 1 – 6)

Kesuksesan seseorang dihubungkan sebagai buah dari keberhasilan didikan yang dimulai dari beberapa generasi sebelumnya.Bakat dan iman seringkali diwariskan dari satu satu generasi ke generasi selanjutnya.Jika sukses maka orang tua,kakek dan nenek akan dipuji orang,tetapi jika berbuat sesuatu yang tidak baik maka orang tua dan beberapa generasi sebelumnya akan tercemar.Seperti terungkap dalam peribahasa: “Air cucuran atap jatuhnya ke pelimpahan juga” artinya tabiat orang tua turun juga ke anak.Maka,bukan hal yang aneh ketika perbuatan seseorang selalu dihubungkan dengan siapa orang tua atau kelurganya?

              Timotius tokoh muda di Alkitab yang mampu menjadi pelayan yang setia melayani bersama rasul Paulus.Ia mampu menjadi pelayan yang setia dalam iman kepada Yesus Kristus karena warisan iman leluhurnya.Ibu dan nenek Timotius berperan penting mendidiknya untuk mengenal Yesus Kristus lewat tuntunan Alkitab dan teladan hidup yang benar.Nenek Timotius berperan dalam membangun pengalaman iman Timotius.Keteladanan baik diwariskan secara turun temurun.Nenek berperan penting mewariskan iman dengan mewujudkan pengajaran baik kepada keluarga.Artinya manusia dimasa lanjut usia sekalipun,memiliki panggilan menjadi teladan yang mewariskan iman dan pengajaran Kristiani.Tidak mudah,tetapi pengalaman iman bersama dengan Yesus Kristus di tengah kehidupan para lanjut usia akan menjadi kekuatannya untuk terus berkarya.

                Karena itu GPIB melihat pentingnya peran kaum lanjut usia sebagai teladan Kristiani untuk membangun keluarga Allah.Sehingga 6 tahun lalu GPIB membentuk Pelayanan Kategorial Persekutuan Kaum Lanjut Usia (PKLU) sebagai wadah para Kaum Lanjut Usia untuk tetap memiliki motivasi kuat dalam berkarya memberikan teladan warisan iman.Dirgahayu HUT ke 6 Pelkat PKLU GPIB.Isilah syukur Pelkat PKLU dengan selalu mewariskan yang baik lewat keteladanan nyata dalam iman bersama Tuhan Yesus.