Jika Tuhan Mengutus,Jangan Takut

Bacaan Alkitab : Lukas 10 : 1 – 7

 

Apa yang kita lakukan jika mendapat tugas di tempat baru ? Ada yang mencari tahu bagaimana cara tiba di lokasi,situasi atau kondisi tempat,atau fasilitas apa yang akan kita peroleh di tempat baru tersebut. Lebih parah jika menghitung untung rugi di tempat baru tersebut. Semua yang kita “ingin tahu” tersebut merupakan bentuk “kekhawatiran” kita untuk memasuki situasi di tempat baru.

Dalam menunjang pelayanan-Nya,Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya (ay.1). Tuhan juga menyatakan syarat – syarat bagi tujuh puluh murid yang di utus-Nya (lih ay. 4-7). Hal ini penting karena ketika seseorang diutus ,dia harus menyatakan sesuai yang diharapkan oleh yang mengutusnya. Jangan sampai keinginan,kehendak,iri hati,merasa tersaingin menjadi dominan dalam diri sehingga tujuan utama tugas pengutusan tidak berjalan benar. Oleh karena itu,dengan tegas Yesus menyatakan pengutusan itu seperti “anak domba ke tengah – tengah serigala” (ay.3). Ada ancaman,tantangan dan kesulitan yang muncul dari luar diri. Jadi perlu keyakinan dan  kesetiaan  dalam menjalani pengutusan dengan ketulusan dan penyerahan diri. Tidak perlu menambah kesulitan yang ditimbulkan dari dalam diri.

Bagaimana dengan kita? Selaku umat,kita diharapkan turut mengambil bagian atau terlibat dalam pelayanan sekecil apapun. Gereja ingin kita menjadi jemaat aktif dalam dalam pelayanan sesuai kemampuan dan talenta kita masing – masing. Oleh karena itu hal yang utama adalah kita bersedia dengan tulus menerima tanggungjawab yang Tuhan berikan kepada kita tanpa memperhitungkan untung – rugi pelayanan. Jangan takut untuk memulai sesuatu pelayanan karena Tuhan yang mengutus akan menjaga dan mempersiapkan segalanya. Buanglah segala pikiran negative agar pelayanan kita lebih bermakna dan dirasakan setiap orang.