Bacaan Alkitab Matius 11 : 25 – 30
Pengenalan yang benar akan Allah memampukan setiap pribadi untuk tetap mengasihi Allah dan sesamanya manusia (Yoh.15:12). Situasi dan kondisi bukan menjadi hambatan untuk tetap setia melakukan apa yang Allah ajarkan dan perintahkan (Yoh.14:15).
Dalam kehidupan ini,banyak orang Kristen yang mengaku telah mengenal Allah (Ajaran dan
perintah-Nya) (1 Yoh. 4:16b bnd Mat. 22:36-40),tetapi berperilaku bagaikan orang yang tidak mengenal
Allah (Titus 1:16) karena mereka hidup dalam keangkuhan,kesombongan,tinggi hati. Kondisi ini terbentuk dari sikap hati orang Kristen yang menjalani hidup berdasarkan kebenaran diri sendiri dan tidak dan tidak takluk kepada kebenaran Allah (Roma 10:3). Akibatnya,ajaran dan perintah-Nya itu dipandang sebagai sesuatu yang terlalu sulit bahkan mustahil untuk dilakukan oleh manusia (ayat 25) (bnd. Yeremia 4:22;
Roma 1:21-22,28-32). Pengenalan akan Allah tergantung pada kerendahan hati dari setiap pribadi untuk rindu belajar mengenal Allah lebih jauh dan berkotmitmen menjalani hidup sesuai ajaran serta perintah-Nya yang diperoleh dari ketekunan membaca Alkitab dan mengikuti ibadah-ibadah dengan ketulusan.
Kepada kita kembali dipertanyakan,apakah kita telah mengenal Allah yang kita sembah dalam nama Tuhan Yesus dengan benar? Jika kita katakan ya,maka tinggalkanlah segala bentuk kejahatan
(2 Timotius 2:19),jalanilah hidup ini dengan ungkapan syukur agar kita memiliki keberanian dan keteguhan hati untuk tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri,tidak kecut dan tawar hati (Yosua 1:7-9). Jadilah pendamai dengan belajar langsung dari Sang Pendamai itu,supaya Ia memampukan kita untuk dapat memberitakan kebangkitan-Nya yang menyelamatkan hidup dan kehidupan semua orang yang percaya padanya.